Hadapi Alih Fungsi Lahan dan Faktor Cuaca, Swasembada Pangan Padang Panjang Terus Diupayakan
Padang Panjang – Upaya memaksimalkan realisasi target swasembada pangan di Kota Padang Panjang terus digencarkan. BRMP Sumatera Barat melalui tim LO melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Rabu (22/10).
Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan lapangan ke lahan untuk meninjau langsung berbagai kendala yang dihadapi petani.
Sejumlah kendala utama telah diidentifikasi di lapangan, antara lain; intensitas cahaya matahari yang berkurang karena tertutup awan atau kabut, karena merupakan daerah dataran tinggi yang menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih lambat dan masa panen menjadi lebih lama, tantangan lainnya adalah penyusutan lahan sawah akibat maraknya alih fungsi lahan menjadi perumahan.
Terdapat pula pergeseran komoditas tanam dari padi ke hortikultura, seperti cabai dan bawang, di daerah Gantiang dan Ngalau, hal ini dipicu oleh harga jual komoditas hortikultura yang dinilai lebih tinggi. Masalah ini diperparah dengan tingginya upah tenaga kerja, mahalnya biaya sewa lahan, serta adanya aturan dari pemilik lahan yang membatasi jenis komoditas yang boleh ditanam.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, salah satu langkah strategis yang disepakati adalah perbaikan data Lahan Baku Sawah (LBS). Perbaikan data ini dinilai krusial untuk memastikan target produksi selaras dengan kondisi aktual lahan dan Indeks Pertanaman (IP) yang telah mencapai 2,6. Dengan data yang lebih akurat, program swasembada pangan di Padang Panjang diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.